PERKEMBANGAN PESERTA
DIDIK
1. Pengertian Perkembangan
Pada dasarnya semua perkembangan itu terjadi pada semua
makhluk hidup, tetapi disini akan diuraikan mengenai perkembangan manusia saja.
Karena yang kita hadapi sehari- hari adalah siswa, sebagai individu dan kita
sebagai manusia yang telah dewasa dapat melihat kembali dan juga mungkin masih
berlangsung pada diri kita. Pada
dasarnya individu itu adalah unik, dimana antara individu satu dengan yang
lainnya terdapat perbedaan. Demikian juga masalah perkembangan itu mungkin ada
yang cepat ataupun lambat.
Adapun yang dimaksud dengan perkembangan adalah suatu proses tertentu, yaitu suatu proses yang
menuju ke depan dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Pada perkembangan manusia terdapat 2 hal
penting : perkembangan biologis dan perkembangan psikis.
a. Perkembangan Biologis
pada perkembangan ini dibedakan menjadi 3 fase :
- refleks
- naluri atau nafsu
- perbuatan – perbuatan atas dasar kemauan
contoh : seorang bayi
yang baru lahir tidur nyenyak di dalam ruang yang gelap, ketika lampu
dinyalakan, maka akan terlihat mata si bayi seolah – olah bergerak, padahal
sebenarnya masaih terpejam, hal ini karena bayi merasa silau oleh sinar lampu.
b. Perekembangan Psikis
perkembangan psiskis seseorang tidak lepas dari factor
biologis. Perkembangn psikis seseorang tidak tampak jelas seperti pada
perkembangn biologis tetapi berpengaruh antara satu dengan yang lain. Contoh :
pada saat anak yang baru belajar berjalan, karena suatu hal dia terjatuh dan
lecet, selanjutnya si anak tersebut dalam jangka waktu yang lama takut untuk
belajar lagi karena dalam pikirannya belajar berjalan itu akan mengakibatkan
sakit.
2. Pengertian Pertumbuhan
Pada dasarnya pengertian pertumbuhan dan perkembangan itu
sama. Perkembangan lebih tepat pada factor psiskis sedangkan pertumbuhan lebih
pada fisik.
3. Perkembangan Individu
pada hakikatnya manusia itu merupakan makhluk yang hidup
dalam :
1. Psikofisis : manusia merupakan makhluk hidup dalam
kesatuan dua, jasmani dan rohani.
2. sosioindividualis : makhluk
yang hidup dalam kesatuan dua, social dan individual.
3. kulturalreligius : makhluk yang hidup
dalam kesatuan dua, dicipta dan mencipta.
4. Fase Perkembangan
Di bawah ini beberapa pendapat mengenai fase perkembangan,
menurut para ahli :
a.
J.Byl dikutip oleh Agus Sujanto,
1.
Fase orok ( 0 – 2 mg )
2.
Fase tetek ( 0.0 – 0.2 )
3.
Fase mencoba ( 1.0 – 4.0 )
4.
Fase penentang 1 ( 3.0 – 4.0 )
5.
Fase bermain ( 4.0 – 7.0 )
6.
Fase anak sekolah ( 7.0 – 12.0 )
7.
Fase pueral ( 11.0 – 14.0 ) untuk putri, ( 11.0 – 15.0 ) untuk laki –
laki
8.
Fase pubertas ( 15.0 – 18.0 )
untuk putrid, ( 18.0 – 24.0 ) untuk laki – laki. Fase penentang 2
b.
Prof. Dr. Ph. Kohnstamn dikutip oleh Drs. B. Simanjuntak, SH dan Dra.
I.L Pasaribu,
1. masa bayi dan kanak –
kanak : 0.0 – 7.0
a.
Masa bayi : 0.0 – 1.0
b.
Masa kanak : 1. masa vital 0.0 –
2.0
2. masa estesis 2.0 – 7.0
2. masa sekolah /
intelektual 7.0 13.0
3. masa social : a. pueral 13.0 – 14.0
b. pra pubertasa 14.0 – 15.0
c. pubertas 15.0 – 18.0
d. adolesen 18.0 – 21.0
c. Aristoteles : 1. masa anak kecil – masa bermain 0.0 – 7.0
2.
masa anak, masa belajar 7.0 – 14.0
3.
masa pubertas – masa menuju dewasa 14.0 – 21.0
5. Ciri – ciri Umum Fase
Perkembangan
1. Fase Bayi atau tahun pertama
pada taun pertama
ini dimulai dengan lahirnya seorang bayi. Pada bulan – bulan pertama bayi
seabgian besar waktunya dihabiskan untuyk tidur, makan, tingkah laku spontan
dan bereaksi dengan lingkungan. Pada bulan berikutnya mulai berkembang dengan
seyuman, lalu berkembangnya psikomotor dimulai dengan memainkan mainannya,
mulai usia mencorat coret, reaksi afektif denagn rasa senang dan tidak senagng
terhadap lingkungannya dan pada perkembangan kognitif bisa dilihat 20% pada
umur 4 tahun. Pengalaman – pengalaman bayi ikut membantu perkembangan
pribadinya, yaitu dilihat, didengar, dirasa dll. Oleh karena itu anak yang baru
lahir harus diazankan agar pengalaman pertama yang diterimanya adalah
pengalaman agama sebagai pembentukan dasar perkembangan. Belajar instinkif ini
dapat terliohat pada bayi yang tadinya tidak bisa apa – apa hingga dia bisa.
2. Fase kanak – kanak
atau pra sekolah
Disini adalah masa meniru dan masa anak perlu mendapat
kasih sayang. Oleh karena itu sebagai orang tua sikap dan tingkah laku harus
dijaga didepan anak. Banyak orang tua menganggap pada masa ini disebut dengan
masa bermain, karena ank menghabiskan waktunya untuk bermain. Pada masa kank –
kanak awal, anak memiliki tugas perkembangan yang harus dipenuhinya agar dapat
memasuki tahapan berikut denagn baik, :
a.
Berkembang menjadi pribadi yang mandiri
b.
Belajar memberi dan berbagi dan memperoleh kasih sayang
c.
Belajar bergaul dengan anak lain
d.
Mengembangkan pengendalian diri
e.
Belajar bermacam – macam peran dalam masyarakat
f.
Belajar mengenal tubuh
g.
Belajar menguasai keterampilan motorik halus dan kasar
h.
Belajar mengenal lingkungan fisik dan mengendalikannya
i.
Belajar menguasai kata – kata baru untuk memahami orang lain
j.
Mengembangkan perasaan positif dalam berhubungan dengan lingkungannya
Pada wal usia ini pertumbuhan jelas terlihat dari tinggi
dan berat badan serta tumbuhnya gigi pertama.
3. Fase Sekolah
a. Masa kelas rendah,
Masa sekolah ini
berkisar mulai 6 tahun sampai 12 – 13 tahun. Perkembangan fisik anak mulai
seimbang, badan anak berkembang cukup baik. Gerak badannya lebih terarah.
Sekolah yang akan dijalani anak adalah Sekolah Dasar yang dianggap penting
seperti, membaca, menulis berhitung. Pada masa ini anak akan menghabisakan
waktu di sekolah. Walaupun hamper 2/3
anak menyatakan bahwa mereka sangat senang berada di sekolah, tetapi ada hal –
hal yang di rasakan tidak menyenangkan bagi mereka, seperti guru yang galak,
teman yang suka mengganggu, bosan dengan lingkungan sekolah. Di dalam
lingkunagn sekolah factor yang paling berpengaruh adalah guru teman sekolah,
aturan sekolah.
1. guru, adalah tokoh
utama dalam kelas. Anak yang memasuki sekolah dasar harus siap menerima
evaluasi dari guru yang akan memberikan hasil evaluasinya.
2. teman sekolah, pada
masa ini berarti akan memperluas lingkungan pergaulannya. Ia akan bertemu
dengan teman – teman sekolah lainnya. Anak akan belajar berasama melalui
interaksi di sekolah. Penerimaan temannya merupakan hal penting bagi anak,
karena anak memasuki masa gang age, yaitu saat menjadi anggota kelompok adalah
hal yang sangat diinginkan oleh anak.
3. dunia yang teratur,
berbeda dengan rumah, sekolah mempunyai aturan sendiri yang lebih terstruktur
dan terorganisir. Contoh : di dalam kelas anak tidak bisa keluar masuk kelas
seenaknya, tidak boleh berlari - larian atau bermain di kelas serta harus
mengikuti peraturan sang guru, biasanya jika tidak siap maka anka akan menjadi
tertekan. Di bawah ini adalah sifat anak pada masa ini :
· Suka membanding –
bandingkan dirinya dengan orang lain
·
Cenderung memuji diri sendiri
·
Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan
jasmani dengan prestasi sekolah
·
Sikap cenderung mematuhi peraturan permainan yang tradisional
·
Kalau tidak dapat mengerjakan soal, maka soal tersebut di anggap tidak
penting
·
Pada masa ini anak menghendaki nilai yang baik yanpa mengingat prestasi
yang baik atau tidak
b. Masa kelas tinggi, Pada masa ini perkembangan
social dan kepribadiannya berkembang dengan baik dan ditandai dengan makin
meluasnya lingkungan social anak. Anak lebih betah dengan teman sebayanya dari
pada keluarganya di rumah. Dengan meluasnya lingkungan social anak akan
menyebabkan pengaruh baik dan buruk bagi si anak, dan hal ini perlu kita
waspadai serlaku orangtua dan guru di sekolah.
Pada perkembangn kognisinya ( pengetahuan ) anak sudah
dapat berpikir operasional, tetapi materi berpikirnya secara konkret , lalu
anak sudah mulai bisa memecahkan masalahnnya sendiri.
Di bawah ini adalah sifat khas anak pada masa ini, :
·
Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari – hari
·
Amat realistic, ingin tahu dan ingin belajar
·
Menjelang akhir masa ini ada minat terhadap hal – hal dan pelajaran
khusus
·
Memandang nilai raport sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi
sekolah
·
Gemar membentuk kelompok sebaya
·
Mulai memilih hobi
·
Adanya anak yang memerlukan perhatian khusus
·
Adanya hasrat ingin berkomunikasi yang lebih luas kegemaran mengumpulkan
barang – barang
Masa keserasian sekolah di akhiri dengan suatu masa
yang biasanya di sebut masa pueral. Sifat khas anak pada masa pueral ada 2 hal
yaitu ditujukan untuk berkuasa dan ekstraver.
c. Masa usia
sekolah menengah, masa ini dirinci menjadi 3 : Pra remaja, Remaja, Remaja
akhir.
Pada masa pra
remaja adalah sisa yang tertinggal dari akhir masa kelas tinggi sekolah
dasar. Pada masa ini menunjukan suatu masa yang langsung mengikuti pueral yang relative singkat. Sifat – sifat negative
diekspresikan : negative dalam prestasi baik jasmani atau mental, negative
dalam siakp social baik menarik diri dari masyarakat ataubentuk yang agresif.
Pada masa remaja, tampak wujud kedewasaan individu,
dimana individu dapat membedakan tentang jenis dan peranan kelaminnya. Di dalam
masa ini kebutuhan teman yang dapat
memahami dan menolongnya, teman yang dapat merasakan suka dukanya. Pada masa
ini individu telah siap untuk menentukan pasangan yang tetap atas dasar
bemosioanal. Penentuan pilihan hidup itu tidak hanya sekali saja, teta[pi jatuh
bangun. Tugas yang harus diselesaikan remaja adalah membentuk nilai – nilai
kata hati yang serasi dengan gambaran dunia yang ilmiah hingga masa remaja
akhir.
Pada masa remaja akhir, tentulah sudah
menentukan pendirian hidup dan masuklah individu ke dalam masa dewasa awal. Di
sini di mulai seorang individu mencapai kedwasaan pribadi yang dapat menilai
hidup dan kehidupan dari berbagai aspek. Kebanyakan orang yang telah dewasa ia
tidak terikat lagi oleh ketentuan dan aturan orang tua maupun gurunya. Lepas
dari belenggu ini mereka bebas berbuat apa yang mereka inginkan, tetapi tetap
di dalam porsi yang di haruskan atau benar.
4. Fase dewasa
Pada fase ini adalah dimana sorang anak yang tumbuh
berkembang setelah melalui proses yang cukup panjang hingga dia menjadi dewasa.
Disinlah segala perubahan terjadi dari sudut pandang yang keci berubah menjadi
lingkup yang luas. Mereka sudah harus bertanggung jaeab pada dirinya sendiri
dan menentukan pilihan hidup untuk masa depannya. Dalam fase ini banyak
perubahan yang berlaku seperti, status ekonomi, cara pandang menilai hidup,
memilih pasangan, perubahan kehidupan, perubahan peran seks sampai mereka
menikah dan memiliki keluarga hingga menjadi orang tua.
Setelah apa yang telah dialalui dengan bertambahnya
usia dan kehidupan yang terus berlanjut fase yang terakhir adalah kematian yang
memang adalah kodrat alam.
5. Tugas perkembangan
dari masa kanak – kanak hingga masa dewasa
a.
Dari lahir – 6 tahun : belajar berjalan, belajar mengambil / memegang makanan, belajar
berbicara, belajar menguasai buang air kecil adan buang air besar, belajar
mengenal perbedaan jenis kelamin, mencapai kestabilan jasmaniah, membentuk
pengertian sederhana mengenai kenyataan social dan alam, belajar emosional
dengan orang tua dan saudara, belajar membedakan, yang benar dan salah
b.
masa sekolah ( 6 – 12
tahun ) : belajar menguasai keterampilan, membentuk siskap
yang sehat mengenai diri sendiri, belajar bergaul dengan teman sebaya, belajar
memainkan peranan sesuai jenis kelaminnya, mengembangkan pembentukan kata hati,
mengembangkan sikap yang sehat, mengembangkan keterampilan fundamental
c. masa adolesen : menerima keadaan fisiknya dan menerima peranan
sebagai wanita atau pria, hubungan – hubungan baru dengan teman sebaya dari
kedua jenis kelamin, kebebasan ketergantungan emosional dari orang tua ataupun
orang dewasa, memperoleh jaminan ketidaktergantungan ekonomi, memilih dan
mempersiapkan diri untuk suatu jabatab, mengembangkan keterampilan –
keterampilan intelektual dan konsepyang diperlukan untuk kewarganegaraan yang
berwenang, menciptakan dan mencapai tingkah lakusosial yang bertanggung jawab,
mempersiapkan diri untuk berumah tangga dan kehidupan berkeluarga,membentuk
nilai – nilai kata hati yang serasi dengan gambaran ndunia yang ilmiah
d.
masa dewasa : memilih teman hidup, belajar hidup dengan pasangannya, memulai membina
keluarga, mengurus anak – anak, mengendalikan rumah tangga, mendapatkan suatu
pekerjaan, memikul tanggung jawab sebagai warga Negara, menemukan kelompok
social yang serasi.
Factor – factor yang mempengaruhi perkembangan
· Factor dari dalam diri : bakat, minat, kemauan, kecerdasan, fantasi,
· Factor dari luar diri : keluarga, sekolah, masyarkat, benda
hidup, benda mati,
iklim
· Factor kedekatan : kedekatan antara orang tua ( rasa
aman dan tidak aman )
· Faktor pola asuh : pola asuh demokratis, pola asuh
otoriter, pola asuh serba membolehkan
· Faktor karakteristik
orang tua : kewibawaan orang tua, dan keharmonisan orang tua
· Faktor kareteristik anak : perkembangan social dan emosional anak
· Faktor Hubungan kakak /
adik
· Factor hubungan dengan
anak lain
· Dll.
masa ??
BalasHapus